YOGYAKARTA — Nahdlatul Ulama merupakan organisasi besar yang komitmen menjaga, meneladani, mengajarkan paham ahslusunnah waljama’ah. Demikian diingatkan KH Marzuki Mustamar. Ketua PWNU Jatim sangat menekankan kepada Nahdliyin agar mengetahui dan sanggup membedakan kaidah dan tradisi teologis dari paham-paham yang berkembang di dunia Islam saat ini. Seperti Syi’ah, Mu’tazilah, Khawarij, Wahabi dan lain sebagainya. Di samping
YOGYAKARTA — Nahdlatul Ulama merupakan organisasi besar yang komitmen menjaga, meneladani, mengajarkan paham ahslusunnah waljama’ah.
Demikian diingatkan KH Marzuki Mustamar. Ketua PWNU Jatim sangat menekankan kepada Nahdliyin agar mengetahui dan sanggup membedakan kaidah dan tradisi teologis dari paham-paham yang berkembang di dunia Islam saat ini. Seperti Syi’ah, Mu’tazilah, Khawarij, Wahabi dan lain sebagainya.
Di samping itu, Pengasuh Pesantren Gasek Malang itu menegaskan jika ajaran Ahlussunnah waljama’ah sanggup berjalan di Indonesia secara besar-besaran dan aman.
Kategorisasi itbak ahlussunnah wal jamaah bukan saja Nahdlatul ulama, akan tetapi juka bagi mereka yang selalu mengikuti akhlakul karimah, taklid keapada para ulama dan tabiit tabiin, dan selau mengimplementasikan ajaran Rasulullah Saw.
“Aswaja itu golongan yang utuh mewarisi ajaran Rasulullah saw. Dan Indonesia adalah rumah besar ahlussunnah wal jamaah. Karena itu, porak-porandanya Indonesia berjalan berkelindan dengan porak-porakdanya Aswaja.”
KH Marzuki Mustamar mengingatkan hal itu kepada umat Islam, khususnya kepada warga Nahdliyin. Sebagaimana juga disampaikan pada peringatan Haul ke-30 Almaghfurlah KH Ali Maksum Krapyak, di Yogyakarta, belum lama ini.
NU itu bagian dari Islam dan inti Islam itu tauhid. Sehingga, alumni Pesantren Nurul Huda Mergosono Malang itu berulang kali mengingatkan umt Islam untuk berpegang teguh kepada Nahdlatul Ulama. “kedah nderek NU, ampun berubah.(Harus mengikuti ulama, jangan berubah)”
Kiai Marzuki berpesan, berislam tidak berarti kehilangan ke-Indonesiaannya, pun sebaliknya ber-Indonesia tidak berarti kehilangan keislamannya. (Red)